10/05/20

Merasa Sendiri

Diposting oleh CoratCoretIgar di 9:22 AM 0 komentar
Source: Pinteres


Perempuan.
Ketika dia menjadi seorang anak, dia istimewa. Mengantarkan kedua orang tuanya ke surga dengan sifat sholehahnya. Ketika dia menikah, dia berharga karena Rasulullah bersabda, sebaik-baik perhiasaan adalah seorang wanita shalehah. Ya, perempuan itu istimewa. Ada kekuatan dibalik lelehan air matanya. Ada rasa tak berdaya dibalik tawa lepasnya. Ada rasa sepi menyelinap dibalik keanggunannya.

Sepi.

Ketika ia sendiri, ia merasa sepi, meski dikelilingi sahabat-sahabat yang selalu peduli. Ia sepi. Karena gelombang rasa di dalam batinnya belum menemukan tempat untuk berlabuh. Hingga datang seseorang yang ia nanti-nanti sejak dulu.
Ya, dia datang. Membawa sejuta asa untuk rasa yang telah lama terpendam.

Sepi itu hilang. Berganti kehangatan cinta. Mengobati rindu yang menggebu. Yang dulu tak bisa ia ucapkan. Kini bisa ia lantangkan.

Tapi...
Sepi itu tiba-tiba menghampiri lagi.

Sepi.

Cinta itu ada. Rasa itu masih sama. Rindu yang kali ini berubah. Bukan lagi pada satu manusia. Tapi mereka. Mereka yang sebelumnya selalu ada di balik rasa sepi. Menghibur diri yang hampir tenggelam dalam gelombang perasaan yang tak pasti. Dan kini, mereka yang entah pergi, atau perempuan itu yang terlalu lama menepi.

Ia rindu. Pada tawa dan canda yang begitu tulus ketika menyapa. Pada senyum yang selalu ramah meski penat melanda. Pada tangis yang selalu mengingatkannya pada Sang Pencipta.

Rindu.
Ia rindu mereka.

Entah mereka yang sudah berubah. Atau dia yang terlalu lama mendekam di dunia barunya. Tenggelam dalam rasa yang dulu dinantinya.
















28/03/20

Pulang

Diposting oleh CoratCoretIgar di 7:19 PM 0 komentar

Now Playing: Michael Buble - Home

Ia duduk di sudut teras kafe itu. Di sebuah kursi kayu dengan meja bundar cokelat tua di depannya. Ada kekosongan di tengah hiruk pikuk tempat itu. Ia merasa sepi ditengah lagu jazz yang terdengar sayup dari dalam, membuatnya merasa ingin beranjak dan berlari pergi. Namun, ia hanya bisa membenamkan tubuhnya lebih dalam ke sandaran kursi.

Sepasang mata bulatnya menatap secangkir cokelat di atas meja. Cairan itu masih mengepulkan sedikit asap. Meski sudah berada di sana sekitar sepuluh menit yang lalu.

Gadis itu menegakkan tubuhnya. Jemari lentiknya meraih cangkir itu dan memainkan sendok teh di dalamnya. Ia tatap beriak cairan cokelat itu. Warnanya pekat. Ia sama sekali tidak bisa melihat dasar gelas dari sana. Persis seperti hatinya yang sudah terlalu penuh dengan ungkapan rindu yang tak terucap. Hingga ia tidak bisa lagi melihat titik awalnya.

Yang ia sadari, kini ia duduk manis di sebuah kafe dengan secangkir cokelat panas sepulang bekerja. Melepas penat yang mulai mencapai titik puncak. Ia sadar, ia telah mendapatkan semuanya di sini. Semua cita-citanya tercapai di sini. Namun, rindu mengalahkan segalanya. Semua yang ia punya tampak tidak berarti lagi. Kini, ia hanya ingin pulang. Sejenak meninggalkan ibu kota yang mulai membuatnya penat.

Another aeroplane...
Another sunny place...
I'm lucky I know...
But I wanna go home...

Jemari lentiknya merogoh tas selempang di atas pangkuannya. Mengeluarkan sebuah ponsel dari dalam sana.
Ia membuka galeri foto di sana. Ia telusuri semua gambar di dalamnya. Sejenak ia tersenyum. Mengenang masa lalunya yang begitu indah. Berkumpul bersama teman, adik dan kakak, dan...ayah dan ibu. Tatapannya terkunci di foto sepasang suami istri itu. Wajah mereka tengah tersenyum. Garis-garis halus di wajah mereka membuat hatinya bergetar. Ia ingin pulang. Ia ingin bertemu kedua orang tuanya. Memeluknya erat-erat.

Kini ia sadar, ia telah begitu jauh melangkah. Meninggalkan mereka, orang-orang yang telah membuatnya lahir ke bumi, hanya demi sebuah mimpi.

Setetes air jatuh ke atas layar, tepat di atas foto itu. Wajah Sang Gadis dibanjiri air mata. Ia memasukkan kembali ponsel itu ke dalam tasnya. Segera ia sampirkan tas merah itu ke bahu kanannya. Ia beranjak. Kedua kakinya mulai melangkah cepat-cepat. Meninggalkan secangkir cokelat yang asapnya mulai pudar.

It'll all be alright,
 I'll be home tonight,
 I'm coming back home.

***

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 

CoratCoretIgar Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting